Langkah-Langkah dalam Pembuatan Laporan

 


Agar laporan yang akan disampaikan kepada atasan dapat digunakan sesuai dengan kegunaannya (fungsinya), maka laporan harus disusun secara tepat. Laporan dapat disusun secara tepat apabila prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan nya tepat pula.

Langkah-langkah atau prosedur yang harus ditempuh dalampembuatan laporan adalah sebagai berikut:

 

1. Menentukan perihal (subyek)

Ini dilakukan dengan maksud:

a. agar yang akan dilaporkan terang dan jelas;

b. agar tahu membatasi diri (tidak melantur);

c. agar memenuhi keinginan pihak yang akan menerima laporan;

d. untuk mempermudah pengumpulan data.

 

2. Mengumpulkan fakta dan data

Data dan fakta yang dipergunakan dalam penyusunan laporan, misalnya:

a. Surat Keputusan dan landasan-landasan yuridis lainnya;

b. Skema atau struktur organisasi;

c. Data kepegawaian, keuangan, materiil, peralatan pemasaran dan sebagainya;

d. Rencana/program kerja;

e. Notulen rapat;

f. Grafik, tabel dan sebagainya;

g. Rumusan tugas, job description dan sebagainya;

h. Buku-buku pedoman kerja (manual).

 

Bahan-bahan laporan di atas diperoleh dari sumber-sumber primer (primary resource) maupun dari sumber-sumber sekunder (secondary resource); Sumber-sumber primer (primary resource), meliputi data dari :

a. Hasil wawancara;

b. Hasil diskusi;

c. Hasil pengisian daftar pertanyaan (questionaire);

d. Hasil observasi Iangsung;

Sumber-sumber sekunder (secondary resource) meliputi data dari:

a. Perpustakaan dan dokumentasi;

b. Statistik;

c. Almanak;

d. Buku harian;

e. Laporan-laporan;

f. Hasil riset dari lembaga.

 

3. Data yang telah terkumpul melalui cara-cara pengumpulan seperti tersebut di atas, agar dapat dipergunakan dengan baik, sistematis dan tepat harus diadakan pengklasifikasian dengan setepat-tepatnya.

Pengklasifikasian ini berguna dalam rangka :

a.    menyusun sistematika laporan;

b.  menentukan data mana yang perlu dimasukkan untuk analisis dan data mana pula yang cukup disertakan sebagai lampiran-lampiran;

c.  mempermudah penentuan korelasi antara data yang satu dan data lainnya, dan selanjutnya akan mempermudah dalam analisisnya;

d.    evaluasi dan pengolahan data

Setelah dibuat klasifikasi data sebagaimana diuraikan di atas, maka dapatlah diadakan evaluasi dan pengolahan (analisis) data;

e.    membuat kerangka laporan

Seperti telah dijelaskan, pada pokoknya laporan dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang apa yang telah terjadi, di mana, bilamana dan mengapa hal itu terjadi, serta siapa yang bertanggung jawab terhadap kejadian-kejadian tersebut. Pada garis besarnya laporan mencakup:

a. keadaan secara faktual, termasuk di sini antara lain penyajian mengenai:

1) Tujuan laporan;

2) Latar belakang informasi yang menyangkut obyek yang dilaporkan;

3) Landasan-landasan yang bertalian dengan obyek tersebut;

4) Data statistik.

b. Analisis terhadap obyek yang dilaporkan, mencakup antara lain :

1) Pendekatan yang digunakan;

2) Asas-asas yang digunakan;

3) Teknik-teknik dan model-model matematika yang digunakan;

4) Teknik menginventarisasi, mengklasifikasi, mentabulasi, dan mengevaluasi, menginterpretasi data;

5) Penemuan sebab-sebab;

6) Pilihan berbagai macam jalan keluar.

c. Saran-saran mencakup:

1) Penemuan pemecahan masalah;

2) Pengarahan implementasi;

3) Kesimpulan;

4) Penutup.

d. Ringkasan

Dalam laporan-laporan penelitian, summary biasanya ditempatkan di depan, yaitu setelah pendahuluan dengan mempergunakan judul ringkasan untuk pimpinan (Executive Summary). Cara ini dimaksudkan agar yang berkepentingan dengan cepat dapat memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang hal-hal yang tercakup dalam laporan.

e.   Lampiran dan Daftar Kepustakaan masalah-masalah yang dicakup dalam laporan tersebut dituangkan dalam kerangka laporan.

 

Pada pokoknya kerangka laporan itu mencakup:

1) Pendahuluan

Pendahuluan bermaksud mengantarkan dan mengajak pembaca mengetahui isi laporan. Jadi, pendahuluan memuat latar belakang persoalan, apa sebabnya laporan dibuat, apa maksud penulisan, apa sesungguhnya perihal yang akan dikupas. Singkatnya, di samping mengajak : memasuki "alam pikiran pelapor”, yang membaca harus merasa tertarik setelah membaca pendahuluan untuk terus membacanya. Bahkan untuk mereka yang sibuk, dengan membaca pendahuluan sudah mendapat gambaran tentang isi laporan. Biasanya pendahuluan ini dibagi dalam sub-sub.

a) Maksud dan tujuan laporan;

b) Masalah pokok yang akan dilaporkan;

c) Pendekatan dan sistematika laporan.

 

2) Batang Tubuh Laporan

Bagian ini merupakan bagian laporan yang terpenting, karena di bagian inilah dipaparkan segala fakta dan data yang telah diolah tadi. Batang tubuh laporan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa Bab sesuai dengan keperluan. Laporan yang kurang dari 20 lembar, pemecahan batang tubuh laporan ke dalam bab-bab tidak diperlukan. Biasanya judul sub-sub ditempatkan pada bagian sebelah kiri.

Pada batang tubuh laporan dapat pula dilengkapi dengan chart, diagram, tabel-tabel, gambar-gambar dan lain sebagainya, sepanjang hal ini merupakan bagian dari pembahasan. Namun demikian, kalau chart dan yang lain-lain itu hanya sebagai pelengkap saja, cukup dimasukkan pada bagian lampiran. Batang tubuh laporan yang merupakan isi pokok dari laporan biasanya mengandung uraian tentang.

a) Fakta dan data pelaksanaan kegiatan;

b) Fakta tentang tujuan yang telah dicapai;

c) Masalah-masalah yang dihadapi.

Dalam mengemukakan masalah sebaiknya dikemukakan dalam pertanyaan negatif, misalnya: belum sempurnanya sistem pengangkatan pegawai. Setelah permasalahan dikemukakan, kemudian diuraikan dan ditunjukkan faktanya.

d) Pembahasan atau analisis masalah Setelah diuraikan dan ditunjukkan faktanya, kemudian dianalisis, maksudnya diuraikan sebab-musababnya timbulnya masalah itu yang mengarah kepemecahan masalah (belum pemecahan masalah).

 

3) Kesimpulan

Yang dimaksud dengan kesimpulan adalah hal-hal yang besar (garis-garis besar) dalam penyajian Bab sebelumnya. Perlu diingat bahwa masalah tidak disimpulkan, yang disimpulkan adalah fakta, dan pemecahan masalah.

 

4) Saran

Saran adalah semacam terapi atau pengobatan, langkah-langkah yang akan dijalankan untukpemecahan masalah baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Saran sifatnya harus dinamis. Saran pada dasarnya berasal dari yang telah disajikan maupun yang berasal di luar yang telah disajikan.

 

5) Lampiran

Sumber Bahan (Kepustakaan) Lampiran merupakan data pendukung uraian isi laporan yang mungkin terlalu banyak, sehingga tidak dimasukkan dalam teks laporan. Karena apabila dimasukan dalam teks laporan, dapat mengganggu kontinuitas laporan, dan lebih jauh lagi dikhawatirkan dapat mengganggu pengertian mengenai hal-hal yang diuraikan dalam teks laporan.   Lampiran laporan, dapat berupa: Peraturan perundangan, surat-surat, bagan, diagram, tabel, gambar, foto, denah, dan lain-lain. Apabila jenis/macam lampiran banyak, perlu ditulis-kan nomor urutnya. Misalnya, Lihat Lampiran I, Lihat Lampiran II, dan selanjutnya. Kepustakaan perlu dicantumkan, apabila penulisan suatu laporan mengambil acuan dari berbagai buku atau hasil penelitian yang sudah dipublikasikan.

Perhatikan contoh penulisan kepustakaan berikut

Bratawidjaya. Thomas, Wiyasa, Surat Bisnis

Modern, Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1990.

Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian Dalam Teoridan Praktek (1991), Jakarta: Rineka Cipta.

 

Sistematika Laporan

Di samping materi laporan harus memenuhi persyaratanpersyaratan yang telah disebutkan, penulis laporan juga harus memperhatikan tentang sistematika penyajian materi laporan tersebut. Yang dimaksud dengan sistematika penyajian laporan di sini adalah pembidangan atau pengelompokan materi yang disajikan.

Sistematika laporan lazim dikenal di Indonesia ini ada dua yaitu.

1. Sistem desimal (digit system);

2. Sistem gabungan angka dan huruf.

 

Contoh: Format Laporan di Lingkungan Pekerjaan.

JUDUL

I. KATA PENGANTAR

II. DAFTAR ISI

III. LAPORAN KETUA PANITIA PENYELENGGARA

IV. SAMBUTAN KEPALA

V. SAMBUTAN PEMIMPIN PROYEK

VI. TAHAP KEGIATAN

a. Tahap persiapan

1) Penyusunan Panitia

2) Penyusunan Panitia

3) Penyusunan Materi Penataran

4) Lain-lain.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pembukaan

2) Penyajian Materi

3) Penatar

4) Petatar

5) Tahap Penutupan.

VII. LAMPIRAN

a. Surat Keputusan Kepanitiaan;

b. Rancangan Kegiatan;

c. Surat-surat Persiapan;

d. Formulir;

e. Edaran Pers;

f. Analisis Biodata Peserta Penataran;

g. Laporan Ketua Panitia pada Penutupan;

h. Kesan dan Pesan Peserta;

i. Contoh Piagam;

j. Daftar Nama Peserta;

k. Lembar Evaluasi.


 

Contoh: Format Penulisan Laporan Penelitian JUDUL

JUDUL

BAB I PERMASALAHAN

A. Latar Belakang Masalah;

B. Identifikasi Masalah;

C. Batasan Masalah dan Paradigma Penelitian;

D. Tujuan Penelitian;

E. Kegunaan Hasil Penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Asumsi dan hipotesis Penelitian

1. Asumsi;

2. Hipotesis Penelitian.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel;

B. Validitas dan Reliabilitas Instrumen;

C. Teknik Pengumpulan Data;

D. Pengujian Persyaratan analisis;

E. Teknik Analisis Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN, PENGUJIAN HIPOTESIS, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian;

B. Hasil Pengujian Hipotesis;

C. Pembahasan Hasil Penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan;

B. Saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Lampiran instrumen penelitian

2. Lampiran hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen;

3. Lampiran data mentah;

4. Lampiran analisis data termasuk perhitungan pengujian hipotesis;

5. Lampiran yang lain, seperti perijinan dan lain-lain.

 

Cara Pengetikan.

1. Laporan diketik dua spasi pada kertas ukuran kuarto.

2. Batas pengetikan :

a. Margin kiri 4 cm;

b. Margin kanan 3 cm;

c. Margin atas 2,5 cm (dihitung dari penulisan nomor halaman;

d. Margin bawah 3 cm;

e. Untuk halaman pertama tiap-tiap bab (halaman yang memakai bab) batas pengetikan bagian atas (margin atas) 5 cm.

3. Bab, subbab dan rinciannya

a. Bab diketik di tengah-tengah dengan huruf besar semua, juga tanpa digaris bawahnya;

b. Subbab diketik di atas pinggir (margin kiri) dengan huruf besar semua, juga tanpa digaris di bawahnya;

c. Rincian subbab dan seterusnya diketik sebaris dengan baris di atasnya. Dalam hal rincian tersebut huruf besar dan judul tersebut digaris di bawah nya.

4. Jarak pengetikan bab, subbab dan rinciannya.

a. Bab dengan subbab 4 spasi;

b. Subbab dengan kalimat di bawahnya 2,5 spasi;

c. Kalimat dengan rincian subbab dan seterusnya 2,5.

5. Pengetikan Kalimat

a. Alinea baru diketik di pinggir (tidak menjorok) sebaris di atasnya dengan jarak 2,5 spasi dengan baris di atasnya;

b. Petikan lebih dari 3 baris diketik satu spasi dan seterusnya diketik menjorok ke dalam 7 ketukan (untuk baris pertama dan 4 ketukan untuk baris berikutnya) dari baris di atasnya tanpa diberi tanda petik;

c. Semua petikan harus diberi nomor di belakang nya, dan nomor tersebut harus diletakkan 1/2 spasi di atas huruf;

d. Catatan kaki diketik 1 spasi dan nomor catatan kaki harus sama dengan nomor kutipan di atasnya. Sedangkan jarak antara pengetikan 2 cm pada bagian bawah adalah.

1) Baris terakhir dari kata-kata dalam teks, atau

2) Kalau ada catatan kaki berisi baris terakhir dari catatan kaki.

6. Penomoran Halaman

a. Bagian pendahuluan yang meliputi : halaman judul, kata pengantar dan daftar isi memakai angka Romawi kecil dan diketik di sebelah tengah bawah tepat pada margin bawah atau sedikit di bawahnya. Contoh huruf Romawi kecil i, ii, iii dan seterusnya;

b. Bagian tubuh/pokok dan bagian penutup dengan angka Latin dan diketik pada batas pinggir margin kanan atas : 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya;

c. Nomor halaman pada halaman pertama dari tiap bab diketik dibagian tengah bawah tepat pada margin bawah atau sedikit di bawahnya;

d. Nomor halaman lampiran ditulis seperti pada nomor halaman pertama dari tiap bab.



Contoh Laporan: Silakan klik Contoh Laporan

 



Comments

Popular posts from this blog

Web Log (Blog)

Cara Buat Blog Gratis di Blogger